Punya penghasilan mentereng dan sedang berada di puncak karier, nyatanya hal itu tidak membuat bahagia seorang Fujianti Utami Putri.
Meski memiliki banyak uang, putri Haji Faisal itu sadar tidak bisa membeli kebahagiaan dengan uang yang dihasilkannya.
Sebelum menjadi public figure Fuji memiliki pandangan tersendiri terkait orang yang memiliki penghasilan tinggi.
Bahkan, dia merasa kesal saat orang kaya tersebut mengaku uang yang banyak tidak akan menjamin kebahagiaan itu sendiri.
"Dulu waktu aku enggak punya uang lihat orang kaya ngomong 'duit tuh enggak bisa beli segalanya' itu aku marah, ah bisa aja lo ngomong," kata Fuji dikutip dari YouTube Es Teh Indonesia pada Minggu (17/12/2023).
Namun, belakangan Fuji merasakan sendiri saat dirinya punya penghasilan miliaran per bulannya.
"Tapi, memang nyatanya benar juga sih duit belum tentu bisa beli kebahagiaan," sambungnya.
Fuji merasa relate dengan hal tersebut lantaran pernah dalam keadaan susah. Lalu kini dia sudah memiliki penghasilan sendiri diusianya yang masih sangat muda.
"Maksudnya, aku sudah pernah susah dan sekarang aku baru memiliki uang, aku baru relate ke rasa itu," ujarnya.
Lebih lanjut, Fuji bahkan menyebut dirinya tidak pantas bersedih dan harus selalu bersyukur. Hal ini lantaran dia sering menerima banyak kebencian.
"Ada juga yang bilang gini 'Ji lu tuh harusnya bersyukur, lu tuh dengan uang yang banyak lu bisa kalau lagi sedih ke luar negeri atau segala macam, tapi lu masih sedih.' Itu aku langsung ngerasa kayak enggak boleh sedih," lanjutnya.
Fuji terkadang merasa apa yang diperlihatkannya di dunia maya adalah kebalikan dirinya di dunia nyata. Kadang Fuji mengenakan topeng dan terlihat baik-baik saja untuk penggemarnya.
Penghasilan miliaran Fuji berasal dari banyaknya endorsement dan menjadi brand ambasador. Fuji pernah mengungkap bahwa dirinya mematok Rp8 juta untuk satu postingan di Instagram story-nya.
Sebagai content creator Fuji bisa menghasilkan Rp1,4 miliar hingga di atas Rp10 miliar per tahun. Data social blade bahkan Fuji bisa meraup penghasilan Rp120 juta hingga Rp1,9 miliar per bulannya.