GELORA.CO - Partai politik pengusung Prabowo-Sandi akan dicap sebagai partai inkonsisten dan haus kekuasaan jika meninggalkan oposisi dan bergabung ke pemerintahan Jokowi-Maruf di 2019-2024.
Begitu kata Director for Presidential Studies-DECODE UGM, Nyarwi Ahmad. Ia mengatakan, stigma negatif akan diberikan kepada parpol pendukung 02 lantaran dalam perhelatan Pilpres kemarin, mereka rajin mengkritik kebijakan Presiden petahana Joko Widodo.
"Kita lihat parpol dari elitenya mengkritik cukup kerasa kepada Pak Jokowi, program-programnya dengan berbagai kalimat yang cukup keras. Ketika tiba-tiba bergabung dalam waktu pendek setelah penetapan MK, itu bisa membuat image di masyarakat bahwa seakan-akan tidak konsisten," ucap Nyarwi Ahmad, Selasa (2/7).
"Yang kedua, seakan-akan partai politik ini mengejar kekuasaan," katanya.
Ia menyadari bahwa dunia politik yang ada tak bisa lepas dari unsur kepentingan. Namun dari sisi etika, parpol oposisi yang berbalik mendukung kubu koalisi pemerintah ini sangat negatif.
"Iya seperti itu (muka dua) dan seperti tidak menghiraukan suasana kebatinan orang-orang yang mendukung Capres mereka itu," tandasnya. [dd]
Tags
POLITIK